Seorang wanita mengadu kepada ayahnya sambil menangis,”Wahai ayahku, semalamaku sempat bersitegang dengan suamiku. Ia marah karena merasa tersinggung oleh salah satu ucapanku. Menyadari akan kemarahannyab, akupun menyesali apa yang telah aku perbuat, lalu aku meminta maaf kepadanya. Namun, dia tetap belum mau berbicara denganku dan terus memalingkan wajahnya dariku. Maka, aku terus berupaya merayunya dengan kemanjaan dan kelembutanku hingga ia tertawa ceria dan kembali menerimaku. Aku takut Tuhanku mengambil nyawaku pada saat diriku berada dalam kemarahan suamiku”.
Sang ayah pun berkata,”Wahai putriku. Demi dzat yang jiwaku ditanganNya, jika engkau meninggal dunia sebelum ia meridhoimu, maka aku pun tidak akan ridho kepadamu. Bukankah engkau mengetahui bahwa seprang perempuan yang dimarahi suaminya itu terlaknat sebagaimana dikatakan dalam Taurat, Injil, Zabur dan Alquran. Bahkan, bukankah kemarahan suami itu bisa mempersulit sakaratul mautnya dan mempersempit kuburannya. Maka beruntunglah seprang wanita yang suaminya selalu tentram dan rela kepadanya”. Tahukah anda, siapa ayah dan wanita tersebut? Beliau adalah Baginda Rasulullah saw, dan putrinya Fatimah Azzahra.
Semoga bermanfaat..